GARUT – Tragedi dalam gelaran Pesta Rakyat di Garut meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Sabtu (19/7/2025),
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan didampingi jajaran, menyambangi rumah duka untuk menyampaikan langsung belasungkawa kepada keluarga tiga korban meninggal dunia.
Dua di antaranya, Vania Afreliani (8) dan Dewi Jubaedah (61), kehilangan nyawa akibat terinjak-injak saat kerumunan warga berebut makanan gratis di area Pendopo Garut. Sementara satu korban lainnya, Bripka Cecep Syaeful Bahri, anggota Polres Garut, gugur dalam tugas usai berjuang menyelamatkan warga dari kepadatan massa.
Kunjungan Kapolda dimulai dari rumah keluarga almarhumah Vania di kawasan Sukamenteri, Garut. Dalam suasana penuh haru, Irjen Rudi menyampaikan rasa duka yang mendalam serta dukungan moril kepada orang tua korban.
“Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberikan ketabahan, dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar Kapolda dengan mata berkaca-kaca.
Kapolda juga menyerahkan tali asih sebagai bentuk empati dan perhatian institusi kepolisian terhadap keluarga yang ditinggalkan. Rombongan kemudian melanjutkan takziah ke kediaman almarhumah Dewi Jubaedah, serta ke rumah Bripka Cecep Syaeful Bahri—anggota polisi yang gugur dalam upaya evakuasi.
“Almarhum Bripka Cecep adalah contoh pengabdian yang luar biasa. Ia berusaha menyelamatkan anak-anak dan lansia hingga kelelahan dan wafat. Kami sangat kehilangan,” tambahnya.
Kehadiran pimpinan tertinggi kepolisian di Jawa Barat ini membawa penghiburan tersendiri bagi keluarga korban, di tengah duka yang mendalam. Sejumlah tetangga dan warga sekitar juga tampak hadir, memberikan doa dan penghormatan terakhir.
Polri, lanjut Kapolda, terus melakukan evaluasi bersama pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang. Kapasitas area publik, keamanan teknis, serta sistem mitigasi massa akan menjadi perhatian serius ke depan.
“Ini bukan hanya soal duka, tapi juga momentum pembelajaran agar kita lebih siap dalam mengelola kegiatan masyarakat berskala besar,” tegasnya.
Insiden yang terjadi dalam perayaan Pesta Rakyat Garut pada Kamis (18/7) malam, menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Mayoritas korban mengalami sesak napas dan trauma akibat kepadatan pengunjung yang tidak terkendali. (*)
Reporter | Rian | Editor | Redaksi | Website | nusacitra.com