Desa Cijedil Gandeng Koperasi Merah Putih dan Bumdes, Fokus Sejahterakan Yatim, Jompo, dan Guru Ngaji
CIANJUR – Pemerintah Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi antara BUMDes dan Koperasi Merah Putih. Program ini menyasar kelompok rentan seperti anak yatim, jompo, dan guru ngaji, serta mengembangkan sektor ekonomi lokal berbasis potensi desa.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Cijedil, Pundin, dalam wawancara pada Selasa, 30 Juli 2025. Di sela-sela obrolan hangat di ruang kerjanya, tampak seekor kucing kesayangannya turut menemani. Dengan senyum ramah dan gestur santai, Pundin memberikan semangat bahwa semua program desa dilakukan dengan hati.
> “Program ini kami niatkan untuk membantu masyarakat kecil. Hasil dari usaha BUMDes akan kami arahkan untuk santunan anak yatim, jompo, dan guru ngaji. Ini bentuk kepedulian sosial desa yang kami jalankan dengan keterbukaan,” ujar Pundin.
Dorong UMKM Lewat Kios dan Kuliner
Desa Cijedil saat ini membangun kios pojok desa sebagai wadah UMKM lokal. Tujuh unit telah berdiri pada tahap awal 2025 dan akan berlanjut pada tahap kedua. Kios ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi desa serta sumber Pendapatan Asli Desa (PADes) yang dikelola profesional melalui BUMDes.
Peternakan Ayam Petelur dan Pasar Mandiri
Di sektor peternakan, program ayam petelur mulai dijalankan. Produksi telur ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan warga sekitar, berdasarkan hasil pemetaan pasar lokal oleh pemerintah desa.
> “Sudah kami data jumlah warung dan grosir. Produksi telur sangat potensial, dan kami optimis ini bisa jadi sumber ekonomi baru,” kata Pundin.
Peran Koperasi Merah Putih
Untuk memperkuat distribusi dan jaringan usaha mikro, Desa Cijedil bekerja sama dengan Koperasi Merah Putih. Koperasi ini mendata pelaku usaha kecil seperti pedagang gorengan, cilok, dan warung, agar terintegrasi dalam sistem distribusi dan belanja desa.
> “Koperasi Merah Putih jadi mitra penting kami. Semua pendataan dilakukan agar program benar-benar menyentuh kebutuhan warga,” jelasnya.
Target 2026: Desa Mandiri dan Transparan
Program-program desa ditargetkan berkembang hingga 2026, termasuk memperluas sektor usaha dan melibatkan generasi muda. Pemerintah desa memastikan seluruh program dijalankan secara transparan untuk menghindari ketidakpercayaan publik.
“Kami selalu terbuka untuk kolaborasi dan masukan dari warga. Harapannya, desa ini tumbuh bersama dan sejahtera bersama,” tutup Pundin, sambil sesekali mengelus kucing hitam-putih kesayangannya yang setia menemaninya di meja kerja.
Rie’an
