GARUT,-Penyelidikan atas insiden kericuhan dalam acara “Pesta Rakyat Garut” resmi diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat.
Langkah ini dilakukan setelah sebelumnya Polres Garut telah meminta keterangan dari 11 orang saksi terkait peristiwa dorong-dorongan dan insiden terinjaknya sejumlah pengunjung yang hendak masuk ke area Pendopo Garut, Senin (21/7/2025).
“Polres Garut telah memeriksa 11 saksi untuk dimintai keterangannya saat terjadi aksi dorong dan terinjak-injaknya massa yang berdesakan masuk ke Pendopo Kabupaten Garut,” jelas Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, S.I.K.,, Selasa (22/7/2025).
Klarifikasi dan Pemanggilan Pihak Terkait
Dari hasil pemeriksaan awal, Polda Jabar kini berencana mengundang sejumlah pihak untuk klarifikasi lanjutan. Mereka yang akan dipanggil antara lain: Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, 5 Anggota Polisi.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Pihak penyelenggara (GP WO dan NAW WO), Vendor Megunesia, Orang tua korban dan Warga sekitar lokasi kejadian
Kehadiran KDM Disoal, Polisi Luruskan Fakta
Salah satu korban bernama Syipa, yang turut menjadi saksi kunci dalam kejadian ini, sempat menyatakan bahwa ia hadir karena ingin bertemu dengan KDM (inisial pejabat Garut) dan Wakil Bupati Garut. Namun, karena kepadatan pengunjung dan kurangnya pengaturan, kericuhan pun tak terhindarkan.
Syipa mengira KDM berada di lokasi Pendopo saat kejadian. Namun belakangan, pernyataan tersebut diluruskan oleh Polda Jabar.
“Setelah diklarifikasi, diketahui bahwa KDM pada hari Jumat, 18 Juli 2025 pukul 13.00 WIB tengah melakukan perjalanan menuju Trans Studio, dan tidak berada di Garut saat insiden terjadi,” tegas Kombes Hendra.
KDM dan Kapolda Jabarsendiri telah menyempatkan diri mengunjungi korban di RSUD dr. Slamet Garut. Syipa dan korban lainnya pun menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian yang diberikan.(*)
Reporter | Rian | Editor | Redaksi | Website | nusacitra.com
