CIANJUR – Jaringan Intelektual Muda (JIM) Cianjur kembali menyoroti dugaan anggaran fantastis yang dikelola Sekretariat DPRD (Setwan) Kabupaten Cianjur. Mereka menilai terdapat paket tender bernilai miliaran rupiah yang hingga kini belum dijelaskan secara transparan kepada publik.
Presidium JIM, Alief Irfan, menyebut tender tersebut tercatat dengan kode RUP 60115458, dengan nilai pagu Rp1,4 miliar dan HPS Rp1.399.955.057,72 yang masuk dalam APBD Kabupaten Cianjur.
“Pertanyaan kami sederhana, siapa pemilik paket tersebut, bagaimana mekanisme pengawasan, dan apa urgensi dari tender yang menelan biaya sebesar itu,” ujar Alief dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Lima Poin Kritik JIM
Dalam audiensi sebelumnya bersama Setwan Cianjur, JIM mengajukan lima poin utama yang mendesak untuk dijawab secara terbuka:
Kepemilikan Paket Tender– siapa pihak yang bertanggung jawab. Transparansi Anggaran Makan dan Minum (Mamin)– klaim transparan belum didukung bukti konkret.
Mekanisme Tender– penjelasan regulasi dianggap terlalu umum dan minim detail teknis.bUrgensi Tender – belum ada dasar kuat yang menjelaskan kebutuhan paket tersebut. Data Efisiensi– tidak ada informasi konkret terkait evaluasi serta paket yang dihapus atau dilanjutkan.
Ancaman Demokrasi Lokal
Menurut JIM, sikap tertutup Setwan terhadap akses publik menyalahi kewajiban hukum sebagai badan publik dan berpotensi melanggar hak konstitusional masyarakat.
“Jika Sekwan benar-benar menutup akses terhadap DPA atau rincian tender, ini bukan hanya pelanggaran hak publik, tapi juga ancaman bagi kualitas demokrasi lokal,” tegas Alief.
Ia menambahkan, keengganan Setwan untuk terbuka justru melemahkan fungsi pengawasan DPRD terhadap Pemkab Cianjur
“Bagaimana publik bisa percaya DPRD mampu mengawasi pemerintah, jika dapur administrasinya sendiri tidak transparan?” pungkasnya.
Reporter | Deri | Editor | Redaksi | nusacitra.com












