Puluhan Warga Karangtengah Jadi Korban Penipuan Oknum Suami Istri dan Pegawai Bank

by -10 views
Breaking News

CIANJUR – Puluhan warga Kampung Pamokolan, Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, menjadi korban penipuan dan penggelapan dana nasabah bank yang diduga dilakukan oleh sepasang suami istri berinisial TF (suami) dan SH (istri), dengan melibatkan seorang oknum pegawai bank berinisial JJ. Kasus ini mencuat setelah sejumlah warga melaporkan kehilangan dana pinjaman yang diduga disalahgunakan oleh ketiganya.

Menurut keterangan salah satu korban, DH (60), warga Kampung Pamokolan, modus yang digunakan para pelaku cukup rapi dan meyakinkan. Pelaku mengaku dapat membantu warga memperoleh pinjaman besar dari bank dengan syarat meminjamkan sertifikat rumah dan BPKB kendaraan sebagai jaminan.

“Pelaku menjanjikan uang pinjaman sebesar seratus juta rupiah. Tapi yang diberikan kepada kami hanya sekitar tiga juta,” ujar DH saat ditemui di Cianjur, Rabu (5/11/2025).

Modus Pinjaman Fiktif Lewat Akses Aplikasi Perbankan

Berdasarkan penuturan warga, pelaku TF dan SH bekerja sama dengan JJ, yang diketahui berprofesi sebagai mantri atau surveyor di salah satu bank di Cianjur.
Mereka menawarkan program pinjaman baru dengan iming-iming bunga rendah dan pencairan cepat. Namun, setelah warga menyerahkan dokumen dan menandatangani berkas, dana pinjaman ternyata tidak pernah diterima sepenuhnya oleh nasabah.

“JJ memiliki akses ke aplikasi perbankan digital nasabah. Setelah nasabah memberikan data, ia mencairkan pinjaman ke rekening pribadi pelaku. Sementara ke korban hanya diberikan uang 1 sampai 3 juta rupiah,” jelas DH.

Dari laporan sementara, kasus ini terjadi sejak Maret hingga Mei 2025, dengan total kerugian yang ditaksir mencapai sekitar Rp4 miliar.

Terbongkar Setelah Petugas Bank Menagih Angsuran

Aksi para pelaku baru terbongkar ketika pihak bank datang ke rumah para nasabah untuk menagih angsuran yang ternyata belum pernah dibayar. Warga pun mulai curiga dan melakukan pengecekan. Saat didatangi ke rumahnya, pelaku SH sempat bersembunyi di langit-langit rumah sebelum akhirnya kabur dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini.

“Dari tindakan ini, ada puluhan korban yang dirugikan secara materi. Kami sudah mencoba mencari pelaku, tapi sekarang mereka kabur,” tutur DH.

Warga Minta Pemerintah dan Aparat Hukum Bertindak

Warga Kampung Pamokolan mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti kasus ini. Mereka juga meminta agar Gubernur Jawa Barat dan Bupati Cianjur turun tangan memastikan perlindungan hukum bagi masyarakat.

“Kami warga Pamokolan meminta Gubernur dan Bupati Cianjur menuntaskan kasus ini. Ini peringatan bagi masyarakat lain agar lebih berhati-hati dan tidak memberikan akses data perbankan kepada siapa pun,” tegas DH.

Kasus Masuk Ranah Pidana

Sementara itu, warga menyebut bahwa oknum pegawai bank berinisial JJ telah masuk dalam ranah hukum pidana, karena diduga kuat menyalahgunakan akses perbankan untuk keuntungan pribadi. Para korban kini tengah mengumpulkan bukti tambahan untuk diserahkan kepada pihak berwenang.

“Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk memastikan tidak ada korban lain. Ini bukan hanya kerugian materi, tapi juga bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat,” pungkas DH.

Kasus ini kini menjadi perhatian serius warga dan diharapkan segera mendapat penanganan hukum yang tegas agar kejadian serupa tidak terulang.


Reporter: Deri | Editor: beta.37 | Redaksi: nusacitra.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *